Yayasan Panti Asuhan Bani Ya’qub

Panti Asuhan Bani Ya’qub (PABY) mulai dirintis pada tahun 1980-an oleh Bapak Abdul Qohar Mudzakkir dan Ibu Yayuk Siti Rahayu. Bermula dari mengasuh anak-anak dari saudara-saudara sendiri yang kurang mampu, anak-anak dari keluarga tetangga sekitar, hingga lambat laun dengan semakin dikenalnya PABY, pengasuh mulai menerima anak-anak terlantar yang tidak ada hubungan keluarga atau kekerabatan.

Kenapa dinamakan Bani Ya’qub, hal ini dikarenakan karena Bapak AQ Mudzakhir, jika dirunut dari silsilah keturunannya, maka beliau adalah keturunan dari KH Ya’qub Hamdani Buduran Sidoarjo, yang kini namanya diabadikan menjadi nama jalan di sana. Bani, dalam bahasa arab bermakna anak atau keturunan, sedangkan Ya’qub adalah nama dari salah satu nenek moyang Bapak AQ. Mudzakkir. Maka seluruh dzurriyah pondok-pondok pesantren di daerah Buduran Sidoarjo adalah masih famili dan kerabat dekat beliau.

Pendirian PABY tidak lepas dari cita-cita Bapak AQ Mudzakkir untuk mendirikan panti asuhan yang mempunyai lembaga pendidikan formal yang islami. Antara pendidikan formal dan pendirian panti asuhan saling terkait dan berjalan bersama-sama. Maka di tahun 1982, Bapak AQ Mudzakkir mendirikan yayasan pendidikan ITTAQU yang menaungi institusi pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) – sekarang bernama Raudlatul Atfal (RA) – Islam dalam naungan Departemen Agama RI. Pendirian TK ini juga dipicu dari anak-anak Bapak AQ Mudzakkir sendiri yang sudah memasuki usia sekolah. Kemudian di tahun 1984, secara formal PABY tercatat secara resmi dalam akta notaris dengan nama Yayasan Panti Asuhan Bani Ya’qub.

PABY pada awal mula pendiriannya, jauh dari kondisi yang sekarang, dan tidak menggantungkan diri dari donatur kuat, atau lembaga tertentu, atau ormas tertentu untuk membiayai kegiatan operasional panti asuhan sehari-harinya. Semua didasarkan pada tekad kuat disertai dengan pasrah dan tawakkal kepada Allah subhanallaahu wa ta’ala. Hal ini bisa dilihat dari kenyataan bahwa Bapak AQ Mudzakkir saat itu hanya tamatan setingkat SMP dan berprofesi sebagai guru Madrasah Ibtidaiyyah Bahrul Ulum, sedangkan istrinya, Ibu Siti Rahayu bekerja sebagai perawat/suster di Rumah Sakit Dr Ramelan Surabaya.

PABY dirintis dalam keadaan yang tidak ada satu alasan apapun yang bisa dijadikan alasan mendirikannya, kecuali takwa kepada Allah Subhanallaahu ta’ala dan keyakinan akan janji-Nya. Bagaimana tidak? Rumah Bapak AQ Mudzakkir saat itu baru dibangun dari gedek (ayaman bambu tebal), sebagiannya dari kayu, dan untuk jendelanya ditutup dengan seng. Rumah itupun didirikan dari hutang kepada rentenir (orang yang menghutangi, untuk mendapatkan bunga dari hutangnya / riba), setelah kepindahan pasangan muda Bapak AQ Mudzakkir dan Ibu Siti Rahayu dari rumah kontrakannya di Bendul Mrisi Surabaya. Juga, PABY didirikan di Desa Menanggal Kecamatan Wonocolo (saat ini Desa Menanggal wilayah administrasi kecamatannya Gayungan, dulu masih Wonocolo), yang secara lokasi tidak menguntungkan, karena saat itu masih daerah sawah ladang, yang kebanyakan masyarakatnya adalah ekonomi lemah dan merupakan daerah kristenisasi. Bagaimana mungkin PABY akan mengharapkan donasi dari masyarakat ekonomi lemah petani, dan dengan misi dakwah Islamnya, akan mengharapkan donasi dari para penginjil?

Masalah pendidikan formal yang islami menjadi hal utama yang dipikirkan oleh Bapak AQ. Mudzakkir. Salah satu sebabnya adalah dengan mempunyai pendidikan formal sendiri, anak-anak panti asuhan dapat belajar di sekolah yang islami, dan biaya pendidikan yang dikeluarkan lebih rendah. Selain itu, dengan adanya sekolah formal islami murah, hal ini dapat menghambat kristenisasi Desa Menanggal terhadap masyarakat lemah. Bagaimana tidak? Ketika pertama kali datang ke Desa Menanggal, hampir seluruh perangkat desa di lingkungan sekitar Bapak AQ.Mudzakkir hingga ketingkat RT beragama nasrani, dan dalam satu desa saja, ada tiga gereja yang hingga kini masih aktif.

Jumlah anak dalam asuhan PABY berubah-ubah setiap tahunnya. Silih berganti antara yang keluar – baik karena sudah lulus atau sebab lain – dan yang masuk di awal-awal tahun pelajaran baru. Hingga kini (Agustus 2013) jumlah anak yang diasuh oleh PABY mencapai 60 anak, dan mencapai 75 orang beserta pengurusnya. Dengan jumlah anak asuh sekian, maka PABY adalah termasuk panti asuhan terbanyak jumlah anaknya di Surabaya. Dan termasuk di antara sedikit panti asuhan yang mempunyai lembaga pendidikan formal dari Raudlatul Athfal (setingkat TK) hingga Madrasah Aliyah (setingkat SMA).

KH. Abdulkohar Mudzakkir
(Pendiri Panti Asuhan Bani Ya'qub dan Yayasan Pendidikan ITTAQU)

#

Testimonial

Terpercaya... Semoga Menjadi Berkah.

#

KONTEN KREATOR

Alhamdulillah banyak pelajaran yg bisa saya ambil dari Panti Asuhan Bany Ya'qub, semoga Panti Asuhan Bany Ya'qub makin banyak membantu anak-anak yatim, makin banyak membantu anak yg kurang mampu dan lainnya (Translated by Google) Alhamdulillah, there are many lessons that I can take from the Bany Ya'qub Orphanage, I hope that the Bany Ya'qub Orphanage will help more orphans, help less fortunate children and others..

#

Syarif Hidayatullah

chart_icon

16 Pengurus

chart_icon

80 Anak Asuh

chart_icon

0 Download

chart_icon

3 Agenda